Beranda Kepri Ekonomi Kepri Terperosok Jauh di Bawah Nasional

Ekonomi Kepri Terperosok Jauh di Bawah Nasional

Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin dan Ketua Dekopin Ketua Dekopin AM Nurdin Khalid saat Muswil Dekopin Kepri, Selasa (27/10/2020). (Foto; Humas Kepri)
Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin dan Ketua Dekopin Ketua Dekopin AM Nurdin Khalid saat Muswil Dekopin Kepri, Selasa (27/10/2020). (Foto: Humas Pemprov)

Keprisatu.com – Perekonomian Provinsi Kepri terperosok lebih dalam dari perkonomian nasional. Diperlukan strategi atau terobosan baru untuk mengangkatnya kembali.

Dalam beberapa kesempatan, Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin sealu mengingatkan tingkat keparahan perekonomian Kepri saat ini.

Hal itu juga disinggungnya saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Provinsi Kepuluan Riau di Ruang Serba Guna Hotel Comforta Bt 10, Tanjungpinang, Selasa (27/10).

“Saya berharap, lewat Muswil ini Dekopin memperjuangkan kepentingan masyarakat dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang terdampak akibat pandemi. Sampai minusnya kita sudah 6,6 persen yang lebih dalam dari nilai nasional 5,32 persen. Bisa kita bayangkan kalau tidak ada upaya-upaya strategi yang dibuat oleh seluruh stakeholder untuk mencari cara dan solusinya,” papar Bahtiar.

Ia menegaskan bahwa koperasi terbukti menjadi tulang punggung ekonomi rakyat di berbagai pelosok tanah air. Ketika banyak yang mengalami penurunan ekkonomi akibat wabah Covid-19, koperasi masih bisa tetap eksis. Bahtiar menambahkan, Koperasi dan UKM di Provinsi Kepulauan Riau yang aktif sebanyak 858 Koperasi, yang menyelenggarakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) Koperasi berjumlah 283 Koperasi, sedangkan yang bersertifikat berjumlah 268 Koperasi.

Lebih lanjut, Dirjen Polpum Kemendagri ini mengatakan gerakan koperasi dalam wadah Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) akan mencapai tujuan untuk mengembangkan kemampuannya sebagai pelaku ekonomi nasional yang kuat dan mandiri serta menjadi penopang ekonomi kerakyatan dalam rangka mewujudkan tata ekonomi nasional berdasarkan pasal 33 UUD 1945.

Musyawarah Wilayah Dekopin bertujuan memperoleh masukan dalam rangka pemecahan masalah-masalah pokok yang dihadapi dalam pengembangan perekonomian secara nasional dan memperoleh masukan dalam rangka penjabaran lebih lanjut kebijaksanaan umum pengembangan perkoperasian yang ditetapkan dalam rapat anggota.

Bahtiar meminta pengurus Dekopin yang baru nantinya dapat menyiapkan program prioritas kepada Koperasi nyata dan terarah mulai dari meningkatkan kualitas SDM Koperasi, meningkatkan kerja sama antar koperasi dan kerja sama Koperasi dengan badan usaha lainnya, meningkatkan advokasi pada Pemerintah dan masyarakat agar Koperasi mendapatkan akses dan peluang yang lebih besar baik dalam perekonomian nasional maupun dalam meningkatkan peran wanita dan pemuda dalam perkoperasian.

“Dengan pengetahuan ini saya mengajak para peserta Muswil untuk berkomitmen memajukan Koperasi yang kuat dan tangguh di Provinsi Kepulauan Riau dan yang solid dan mampu memajukan Koperasi di era tatanan kenormalan baru saat ini,” imbuh Bahtiar.

Dalam pada itu, Ketua Dekopin AM Nurdin Khalid mengatakan gerakan Koperasi Indonesia telah mengalami sejarah panjang, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Setelah Indonesia merdeka, para tokoh gerakan koperasi mempunyai keinginan kuat untuk menghimpun kekuatan gerakan tersebut dalam satu wadah organisasi untuk kesejahteraan.

“Mudah-mudahan Koperasi ini menjadi tonggak bagi kemajuan Kepulauan Riau, dan ditengah pandemi ini suatu kewajiban untuk  kita jaga, tapi aktivitas sebuah kebutuhan harus kita laksanakan. Maka perlunya semua itu keseimbangan,” katanya.

Tampak hadir dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Umum Dekopin R. Aliensen Saragih, Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang Ade Angga, Kadis Koperasi dan UMKM Agusnawarman, Kabiro Umum Martin L Maromon, Ketua Dekopinwil Provinsi Kepri Sugito Rusmin beserta pengurus Dekopinwil dan serta Pengurus Dekopinda Se- Kepulauan Riau. (ks04)

editor: arham