Keprisatu.com Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Kepri, H. Taba Iskandar, SH, MH, MSi, melaksanakan reses masa sidang di Lapangan Voli Pulau Akar, Minggu, 30 November 2025. Reses ini merupakan agenda penting bagi anggota DPRD Kepri dari Dapil VI yang meliputi Sei Beduk, Nongsa, Bulang, dan Galang untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat pesisir dan pulau-pulau.
Kegiatan tersebut dihadiri para ketua RT Pulau Akar, Ketua RW Pulau Akar Dorahim, tokoh masyarakat Pulau Akar Rahman, serta sejumlah tokoh masyarakat dari pulau-pulau sekitar. Kehadiran mereka menunjukkan tingginya antusiasme warga untuk menyampaikan kebutuhan serta permasalahan yang dihadapi sehari-hari.
Dalam kesempatan itu, banyak aspirasi yang disampaikan warga kepada Taba Iskandar dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) di DPRD Provinsi Kepulauan Riau. Tokoh masyarakat Pulau Akar Rahman mengungkapkan banyak persoalan persoalan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat Pulau Akar yang belum dirasakan.

“Kami apresiasi kepada Pak Haji Taba Iskandar selalu konsisten dalam mengawal setiap usulan khususnya dari Pulau Akar, warga silahkan sampaikan aspirasi kepada beliau,” ujar Rahman yang kerap disapa Pak Itam.
Rahman juga menghimbau kepada warga meski belum memasuki pileg, agar menggunakan hati nurani saat menentukan pilihan wakil rakyat mereka.
“Kita sudah bisa pastikan dan lihat sendiri, bagaimana Pak Dewan Kita H Taba Iskandar tak pernah telah berkunjung ke Pulau Akar dalam momen reses, sehingga kita berkesempatan menyampaikan keluhan kita.Terimakasih pak Dewan Taba Iskandar masih memberikan perhatian kepada warga kami,” imbuh Rahman.
Di momen diskusi , aspirasi datang dari dari Norhimat yang mengusulkan pembangunan pintu dan jendela untuk Musholah Tanjung Genting . Fasilitas tersebut dinilai penting untuk kenyamanan jamaah dalam menjalankan ibadah.
Dari Pulau Setokok, warga bernama Asri mengungkapkan persoalan transportasi untuk pemuda yang hingga kini masih sulit didapatkan. Menurutnya, anak-anak muda di pulau tersebut membutuhkan sarana transportasi memadai agar bisa mendukung kegiatan kepemudaan dan olahraga.
“Kami sering mengikuti kejuaraan olahraga antara pulau, hingga kami butuh sarana transportasi laut yang sesuai, mohon pak Haji Taba Iskandar berkenan meluluskan permintaan kami,” ujar Asri.
Asri juga menyampaikan permohonan alat tangkap ikan berupa jaring, kawat, dan perlengkapan lainnya bagi para nelayan. Kebutuhan ini dinilai mendesak karena alat tangkap yang dimiliki sebagian warga sudah tidak layak pakai dan menyulitkan mereka mencari nafkah.
Sementara itu, Ibu Sela dari Pulau Akar mengusulkan agar disediakan alat-alat kompang, baju seragam untuk kegiatan ibu-ibu, serta perlengkapan seragam Melayu. Menurutnya, kebutuhan tersebut penting untuk mendukung kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan di lingkungan masyarakat.
Ketua RW Pulau Akar, Dorahim, juga meminta bantuan berupa tenda untuk kegiatan masyarakat. Ia mengapresiasi Taba Iskandar yang masih berkenan hadir dan menemui warga secara langsung, meskipun agenda beliau sebagai anggota dewan sangat padat. “Terima kasih masih mau datang ke Pulau Akar,” ujarnya.
Pemberdayaan dan Kesejahteraan, H Taba Iskandar Salurkan Bantuan Setiap Tahun ke Warga Pulau
Menanggapi aspirasi masyarakat, Taba Iskandar menjelaskan kembali tujuan reses, yakni menggali aspirasi dan mencatat apa saja kebutuhan masyarakat untuk kemudian diperjuangkan melalui anggaran pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah sangat sering datang ke Pulau Akar sejak mengabdi menjadi anggota dewan lebih dari 25 tahun.
Taba bercerita bahwa saat pertama kali menjadi Ketua DPRD Batam Tahun 2000 dahulu, ia sering memberikan bantuan untuk pembangunan masjid dan pembangunan lapangan voli di sejumlah pulau. Menurutnya, perkembangan pulau-pulau di Batam harus terus didorong agar masyarakat pesisir tidak tertinggal.
Ia mengungkapkan bahwa selama ini terdapat lebih dari 15 program yang telah dibawa ke wilayah pulau. Termasuk di antaranya bantuan kerambah, ketinting, hingga kelong yang diberikan setiap tahun. Bantuan tersebut tidak diberikan sekaligus di satu titik, melainkan digilir ke berbagai pulau agar merata.
Tahun ini, Taba menjelaskan telah dilaksanakan pelatihan bagi kepemudaan, termasuk pelatihan kartu pelaut yang menghabiskan biaya lebih dari Rp17 juta per orang. Program ini sudah berjalan dua angkatan dan memberikan sertifikat resmi yang dapat membantu pemuda mendapatkan pekerjaan lebih mudah.
Selain itu, di darat, program pelatihan juga dilanjutkan oleh Darmadi melalui pelatihan ngelas, fitter, rigger, hingga scaffolding yang berlokasi di wilayah Nongsa dan Kabil. Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan kerja masyarakat dan membuka akses lapangan pekerjaan.
Taba memastikan bahwa aspirasi terkait nelayan, alat tangkap ikan, transportasi pemuda, hingga perlengkapan kegiatan masyarakat akan diperjuangkan melalui APBD. Ia meminta warga untuk menyusun proposal kelompok, terutama bagi para nelayan agar bantuan bisa disalurkan secara tepat sasaran.
Dalam penjelasannya, Taba juga menegaskan bahwa bantuan rutin tidak hanya untuk Pulau Akar, tetapi juga menyentuh wilayah lain seperti Selat Nenek, Tanjung Kerang, Pulau Abang, Pulau Buluh, Pulau Panjang Timur, Pulau Setokok, serta bantuan untuk masjid Tanjung Kertang, lampu jalan, hingga kelompok tani seperti Berkah Rempang Cate, Sekanak, dan Air Lingke.
Melalui reses ini, Taba Iskandar menegaskan kembali komitmennya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau. Ia meminta warga untuk tetap kompak, bersinergi, dan aktif dalam menyampaikan aspirasi agar pembangunan dapat berjalan merata di seluruh wilayah Kepri. (lis)
Editor : Teguh Joko Lismanto