Beranda Internasional Dampak Covid-19, Ekonomi Singapura Terkontraksi Negatif

Dampak Covid-19, Ekonomi Singapura Terkontraksi Negatif

Pandemi covid-19 berdampak pada pertumbuhan ekonomi Singapura terkontraksi negatif.

Keprisatu.com – Ekonomi Singapura diambang jurang resesi, setelah Produk Domestik Bruto (PDB) nya mengalami kontraksi pada triwulan II-2020. PDB Singapura tercatat minus 12,6 persen pada triwulan II (year on year), lebih besar dari konsensus ekonom sebesar minus 10,5 persen.

Seperti dilansir cnbcindonesia, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing mengumumkan angka pembacaan awal ekonomi Negeri Singa pada April-Juni 2020. Secara tahunan (year-on-year/YoY) terjadi kontraksi -12,6 persen sementara secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ) -41,2 persen. Pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura terkontraksi -0,3 persen YoY dan -3,3 persen QtQ.

Pada kuartal II-2020, sebenarnya sektor manufaktur Singapura masih tumbuh 2,5 persen YoY. Pertumbuhan itu menjadi tidak berarti karena sektor konstruksi mengkerut -54,7 persen YoY dan sektor jasa -13,6 persen YoY.

“Kebijakan Circuit Breaker diberlakukan pada 7 April hingga 1 Juni untuk memperlambat penyebaran virus corona (corona virus disease-2019/ covid-19), yang membuat penutupan perkantoran non-esensial. Selain itu, terjadi pula penurunan permintaan eksternal karena pandemi Covid-19,” sebut pernyataan tertulis Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.

Sektor manufaktur Singapura masih bisa tumbuh, karena ditopang kinerja industri obat-obatan. Di sisi lain terjadi perlambatan di bidang industri kimia, transportasi, dan lain-lain.

Sementara sektor konstruksi menyusut signifikan, karena Circuit Breaker membuat aktivitas pembangunan terhenti. Kemudian di sektor jasa, kontraksi terjadi akibat penurunan kinerja industri pariwisata, perdagangan besar, penyediaan makanan-minuman, dan sebagainya.(ks01)