Beranda Internasional Covid Singapura Parah, Wajib Kerja dari Rumah

Covid Singapura Parah, Wajib Kerja dari Rumah

138
0
ilustrasi Kota Singapura
Covid Singapura Parah, Wajib Kerja dari Rumah
Singapura kembali akan memberlakukan pembatasan ketat mulai Senin (27/9/2021) menyusul terjadinya peningkatan penularan lokal covid-19.

Keprisatu.com – Covid di jiran Singapura sedang parah. Pemerintah negeri tetangga itu pun memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya.

Negeri Singa itu akan memberlakukan pembatasan mulai pada hari Senin dan akan berlangsung hingga 24 Oktober. Nantinya pembatasan termasuk pertemuan warga maksimal dua orang, dan wajib bekerja dari rumah.

Kebijakan ini harapannya bisa menahan lonjakan Covid-19 dan mengurangi tekanan pada fasilitas kesehatan. Meski dengan upaya vaksinasi yang cepat, Singapura telah mencatat lebih dari dari 1.000 kasus harian minggu ini, termasuk 1.504 pada hari Kamis (23/9/2021). Ini menjadi jumlah tertinggi sejak awal pandemi.

“Banyak orang positif Covid-19 dengan gejala ringan mencari pengobatan medis di rumah sakit,” kata Kementerian Kesehatan Singapura sebagaimana CNBC Indonesia melansirnya.

Dengan 82 persen populasi yang vaksinasi lengkap, sekitar 98 persen kasus virus corona dalam empat minggu terakhir tidak memiliki atau gejala ringan. Para menteri Singapura mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di negara dengan berpenduduk 5,7 juta orang itu telah memberikan tekanan luar biasa pada sistem perawatan kesehatannya.

Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, sekaligus salah satu ketua gugus tugas virus corona pemerintah, mengatakan itu pengetatan pembatasan menjadi keputusan yang sangat sulit. Ini mengingat dampaknya pada bisnis dan masyarakat. Tetapi dia berharap kebijakan itu bisa memperlambat kecepatan peningkatan (infeksi) dan menghindari membebani petugas kesehatan.

Pejabat kesehatan mengatakan infeksi telah berlipat ganda setiap delapan hari. Jika tidak ada tindakan baru dapat melonjak menjadi 6.000 sehari dalam beberapa minggu. Untuk kasus Covid-19 ringan, pihak berwenang juga berusaha mengatur agar lebih banyak orang pulih di rumah dan meningkatkan fasilitas isolasi.

Upaya Singapura untuk mendorong lebih banyak pasien Covid-19 untuk tinggal di rumah menyebabkan beberapa kebingungan pada pekan ini. Hal ini terbukti dari jaringan hotline yang kewalahan oleh panggilan warganya.

Untuk melindungi warganya, Singapura juga memperluas program suntikan vaksin booster untuk mencakup mereka yang berusia 50 hingga 59 tahun mulai awal Oktober. (KS04)