Keprisatu.com – Ini kabar terbaru perkembangan Covid-19 Provinsi Kepri. Ternyata penambahan kasus mingguan Covid-19 Provinsi Kepri sudah mulai mengalami penurunan.
Kabar baik ini datang dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, di mana secara mingguan menganalisa data yang masuk dari setiap provinsi. Nah, hasilnya Kepri termasuk provinsi yang mengalami penurunan kasus mingguan tertinggi di Indonesia.
Mengutip Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, Jumat (11/12/2020), terdapat 10 provinsi yang mengalami penurunan penambahan kasus mingguan. Satgas Covid-19 mengapresiasi 10 provinsi yang mengalami penurunan penambahan tertinggi itu.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Empat Daerah Kepri Bukan Zona Nyaman
Diantaranya Jawa Tengah turun 2.100 kasus, DKI Jakarta turun 399 kasus, Sumatera Barat turun 332 kasus, dan Maluku turun 226 kasus. Kemudian Papua Barat turun 127 kasus, Riau turun 98 kasus, dan Kepulauan Riau turun 92 kasus. Banten juga turun 89 kasus, Lampung turun 81 kasus, dan Nusa Tenggara Timur turun 58 kasus.
Menurunnya penambahan kasus mingguan, lanjut Wiku, harus menjadi momentum untuk fokus kembali pada treatment atau upaya perawatan pasien Covid-19. Agar segera dapat sembuh dan menurunkan kasus aktif dan kematian.
Itu sebabnya, hal ini menuntut penuh keseriusan pimpinan daerah dalam penanganan Covid-19. Agar angka kenaikan kasus dapat tertekan.
“Ingat, keberhasilan daerah dalam menekan peningkatan kasus merupakan kontribusi dalam pengendalian Covid-19 di tingkat nasional,” tegas Wiku.
Kenaikan Tertinggi
Selain mengapresiasi 10 provinsi dengan penurunan kasus tertinggi, Satgas Covid-19 juga menyoroti 10 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Wiku memaparkan, Jawa Barat mencatatkan kenaikan tertinggi, yaitu naik 3.785 kasus atau 102% (3.712 ke 7.497).
Urutan kedua, Papua pekan ini mencatatkan kenaikan sebesar 1.813 kasus atau 752,2% (250 ke 2.063). “Perlu ingat, tingginya kenaikan kasus ini, penyebabnya karena masih terjadinya penularan di masyarakat karena ketidakdisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan,” jelas Wiku.
Posisi selanjutnya ada Jawa Timur naik 725 kasus, Sulawesi Selatan naik 367 kasus, Kalimantan Timur naik 291 kasus, Bali naik 278 kasus, DIY naik 249 kasus, Jambi naik 178 kasus, Sulawesi Utara naik 147 dan Kalimantan Selatan naik 133 kasus.
“Saya meminta kepada pimpinan daerah, agar melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan secara menyeluruh,” ujarnya.
Pemda supaya memetakan permasalahan utama yang menyebabkan masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan segera perbaiki. Tingkatkan juga penegakan kedisiplinan kepada masyarakat yang tidak disiplin protokol kesehatan. “Berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku untuk memberikan efek jera,” ujarnya. (ks04)
editor: arham