Keprisatu.com – Kandungan cairan di dalam baterai alias aki kendaraan merupakan senyawa kimia yang bisa berbahaya jika mengenai tubuh manusia.Cairan aki atau disebut juga air zuur adalah cairan perendam sel baterai pada aki basah, bersifat elektrolit dan mengandung asam sulfat (H2SO4).
Cairan aki mampu menghantarkan dan menyimpan listrik sebagai fungsi dasar aki. Namun tingkat keasaman H2SO4 membuat cairan aki bersifat korosif, bisa menimbulkan karat jika menempel pada logam, dan akan menimbulkan iritasi pada kulit.
Air zuur merupakan cairan pertama yang diisi produsen ke dalam aki. Selain air zuur, ada cairan lain yang berada di aki basah, yaitu akuades atau air hasil penyulingan.
Air suling ini adalah air yang sudah dimurnikan karena mengalami demineralisasi. Hal itu membuat air suling tidak membahayakan seperti air zuur.
Perlu dipahami air zuur pada umumnya dijual sebagai produk botol kemasan berwarna merah. Sedangkan air suling dikemas menggunakan botol berwarna biru.
Air suling berfungsi sebagai penambah cairan aki jika dirasa level perendamannya berkurang. Sifat murni air suling berguna untuk menjaga suhu air zuur tetap rendah selama aki digunakan.
Jika Anda merasa perendaman aki basah kurang maka yang harus ditambahkan adalah air suling dari botol kemasan biru, bukan merah (air zuur). Air zuur di botol merah dipakai apabila cairan aki kering sama sekali.
Menurut Suzuki Indonesia, aki terdiri dari komposisi 70 persen aki zuur dan 30 persen air suling.
Baru-baru ini terjadi insiden seorang pengemudi ojek online (ojol) menyiram kepala dan wajah penumpangnya dengan air aki. Pelaku merasa kesal lantaran korban wanita itu menyetop berlangganan jasa ojeknya.
Korban melapor ke Polsek Kebon Jeruk lalu pelaku ditangkap di kediamannya.
Kondisi korban setelah disiram air aki belum diketahui detail, namun diasumsikan cedera paling ringan adalah iritasi.
Kasus penyiraman seperti ini sebelumnya sempat ramai diperbincangkan, yaitu pada kasus Novel Baswedan, salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia mengalami cedera kimia asam sulfat yang menyebabkan luka bakar pada wajah dan kerusakan mata.
Sumber : cnnindonesia.com