Beranda Natuna Cadangan Gas East Natuna Dua Kali Blok Masela

Cadangan Gas East Natuna Dua Kali Blok Masela

Lapangan East Natuna

Lapangan East NatunaKeprisatu.com – Jika perkiraan cadangan migas Blok Masela 3 sampai 4 trillion cubic feet (TCF), di Natuna lebih besar lagi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap adanya potensi cadangan gas yang besar di Lapangan East Natuna, Perairan Natuna.

Menurut data Kementerian ESDM, cadangan di East Natuna bisa menambah potensi gas bumi hampir 20 triliun kaki kubik. Per 1 Januari 2020, cadangan gas bumi hanya 43,6 triliun kaki kubik. Cadangan itu hanya cukup sampai tahun 2037 atau untuk 17,7 tahun mendatang.

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti menyebut potensi gas ini harus dikembangkan dengan baik. Untuk itu, pemerintah harus segera ambil langkah strategis.

“Dirjen Migas Kementerian ESDM menyebut East Natuna sebagai second of life of Indonesia. Sebab potensi cadangan gasnya dua kali lebih besar dari Blok Masela,” ujarnya, Kamis (10/10/2020).

LaNyalla pun berharap agar pemerintah terus mengembangkan potensi daerah tersebut. Apalagi saat ini cadangan gas nasional kian menipis.

“Pemerintah harus mengembangkan potensi gas di Laut Natuna sedemikian rupa untuk menambah pasokan gas yang kian menipis. Pengelolaan potensi daerah ini perlu mendapat dukungan semua pihak,” sebut LaNyalla.

Dengan adanya tambahan cadangan di Natuna, akan ada potensi tambahan gas bumi dengan total menjadi 62,4 triliun kaki kubik. LaNyalla mengatakan, hal tersebut merupakan penemuan yang sangat baik.

“Natuna masih memiliki potensi sumber gas yang menjanjikan. Ini merupakan penemuan besar yang harus mendapat perhatian dengan pengembangan yang tepat,” katanya.

Baca juga: TNI AL Kerahkan 9 Kapal Perang di Natuna

LaNyalla juga meminta pemerintah daerah turut andil untuk mengembangkan potensi cadangan gas ini. Menurutnya, wilayah Kerja Laut Natuna Selatan perlu mendapat perhatian lebih.

“Dengan tambahan cadangan gas East Natuna, kita berpotensi tidak akan kekurangan gas. Oleh karena itu, memerlukan pengembangan yang mumpuni,” tuturnya. (ks08)