Beranda Batam BPBL Salurkan Bantuan 5.000 Benih Kakap Putih

BPBL Salurkan Bantuan 5.000 Benih Kakap Putih

110
0
Ketua Pokdakan Mitra Laut Batam, Mukhti (kanan) menerima bantuan lima ribu benih kakap putih.
Ketua Pokdakan Mitra Laut Batam, Mukhti (kanan) menerima bantuan lima ribu benih kakap putih. Foto dokumentasi Mitra Laut Batam.

Keprisatu.com – Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam menyalurkan bantuan lima ribu ekor benih kakap putih, kepada Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Keramba Jaring Apung (KJA) Mitra Laut di Kampung Telok Air, Setokok, Jumat (24/7/2020). Benih yang diberikan berukuran 6 – 7 cm, dapat lansung dimasukkan ke KJA.

Kepala BPBL Batam, drh Toha Tusihadi melalui Kepala Seksi BPBL Syaiful Bahri mengatakan, bantuan benih ikan yang diberikan merupakan program perioritas nasional dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terhadap kelompok pembudidayaan ikan laut nelayan.

“Batuan yang kami berikan bukan hanya benih ikan saja. Akan tetapi, kami juga memberikan pembimbingan. Sehingga, masyarakat nelayan akan dapat meraih keberhasilan dalam usaha budidaya ikan di keramba,” ungkap Syaiful.

Tujuan pemberian bantuan benih ini, ujar Syaiful, sebagai peran BPBL Batam memberikan dukungan dan bantuan benih ikan ke masyarakat, dalam meningkatkan kesejahteraan, serta kehidupan masyarakat yang lebih baik ke depan. Bibit yang diberikan tahun anggaran (TA) 2020, tahun berikutnya dapat diajukan lagi.

“Kami berharap, Pokdakan KJA Mitra Laut Batam ini, dapat melakukan pembesaran ikan dengan baik maupun sesuai prosedurnya. Sehingga nantinya, mampu memproduksi ikan dengan hasil yang maksimal,” pungkasnya.

Ketua Pokdakan Mitra Laut Batam, Muhkti bin Baharuddin mengatakan, pihaknya berteri makasih kepada kepala, seluruh staf, serta jajaran staf BPBL Batam yang telah memberikan bantuan benih ikan tersebut.

“Semoga lima ribu ekor benih ikan bisa bertahan hidup hingga hasil 75 persen disaat panen,” harap Mukti, didampingi Wakil Ketua Nov Iwandra.

Diungkapkan Muhkti, adapun hal yang menjadi perhatian utama serta kendala bagi Pokdakan dalam pembesaran ikan ialah, masalah pakan atau pelet ikan yang cukup mahal.

“Benih 5 ribu ekor kakap putih ini, membutuhkan pakan 1,5 ton pelet untuk pembesaran hingga 4 bulan. Kemudian, 4 – 7 bulan hingga panen, pakan dapat dicampur dengan rucah. Kalau kita tak ada modal, masyarakat nelayan akan kesulitan mencapai hasil maksimal,” ujar Muhkti.

Mukhti berharap pemerintah daerah, instansi terkait beserta pihak swasta lain, bisa bermitra bapak angkat untuk pembesaran dan budidaya ikan ini dengan memberikan bantuan dan dukungan.

“Sehingga kelompok nelayan ini akan dapat bertahan serta berkembang dalam upaya pembudidayaan ikan laut ini,” harapnya.(ks01)