![](https://keprisatu.com/wp-content/uploads/2020/11/12nov-kantor-bkpm.jpg)
Keprisatu.com – Investasi dengan lokasi di luar Pulau Jawa sudah mulai ramai diminati para investor. Salah satu daerah yang ikut bangkit seperti Provinsi Kepulauan Riau.
Staf Ahli Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal, Heldy Satrya Putera menyatakan, porsi investasi di luar Pulau Jawa saat ini sudah mulai ramai hampir mendekati posisi seimbang secara kuantitatif dengan porsi investasi di Pulau Jawa.
“Di luar Jawa pun porsi investasinya sudah hampir 50:50 dengan porsi investasi di Pulau Jawa sendiri,” kata dia dalam telekonferensi, Kamis (12/11/2020).
Dalam catatan BKPM daerah-daerah yang mulai bangkit dan diminati investor itu seperti Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Nilai realisasi investasi daerah-daerah luar Pulau Jawa ini sepanjang 2020 tidak pernah keluar dari sepuluh besar.
Provinsi Kepri misalnya pada triwulan I 2020 berada di peringkat keempat nasional (400,1 juta dolar AS), triwulan II peringkat keenam nasional (367,4 juta dolar AS) dan triwulan III peringkat kelima nasional (506,4 juta dolar AS).
Heldy memastikan mulai tingginya minat investasi di luar Pulau Jawa itu, adalah dampak positif dari pembangunan infrastruktur yang selama ini digenjot pemerintah di luar Pulau Jawa.
Selain itu, lanjut Heldy, peningkatan dan capaian serupa terjadi dalam hal penyerapan tenaga kerja secara nasional, yang sudah mencapai angka total 861.581 tenaga kerja hingga kuartal III-2020.
“Tentu hal semacam ini harus kita tingkatkan, agar nanti industri-industri yang akan dimasuki oleh para investor itu bisa menyerap tenaga kerja yang lebih besar lagi,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, realisasi investasi nasional pada periode Januari-September 2020 mencapai Rp611,6 triliun atau tumbuh 1,7 persen dari tahun lalu. Besaran itu 74,8 persen dari target tahun ini Rp817,2 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, dari realisasi hingga akhir kuartal III-2020 tersebut, jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 861.581 orang. Adapun jumlah proyek investasi yang bergerak mencapai 102.276.
“Tenaga kerja sudah 861 ribu orang dari total ini. Jadi ini bukan data sulap bim salabim dari total proyek 102.276. Jadi jelas ini proyeknya,” kata dia. (ks04)
editor: arham