Beranda Head Line Biaya SPP SMAN/SMKN Tahun 2025 akan Digratiskan Pemerintah Kepri

Biaya SPP SMAN/SMKN Tahun 2025 akan Digratiskan Pemerintah Kepri

Tanjungpinang, Keprisatu.com – Kabar gembira untuk calon siswa siswi SMA/SMK/ negeri bahwa tahun mendatang, akan ada kebijakan baru tentang uang SPP. Direncanakan , pembayaran uang SPP akan digratiskan .

Hal itu disampaikan  Gubernur Kepulauan Riau Kepri, Ansar Ahmad yang berencana menggratiskan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sekolah tahun 2025.

SPP yang akan digratiskan tersebut hanya untuk tingkat SMA/SMK sederajat. “Insha Allah akan kami laksanakan itu,” ujarnya, Senin (1/4/2024).

Pprogram SPP gratis ini bertujuan membantu mengurangi beban pendidikan, khususnya bagi siswa yang berasal dari kalangan kurang mampu.

Selain itu, juga diharapkan semakin meningkatkan angka partisipasi siswa, sehingga mereka bisa bersekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi.

“Program SPP gratis wujud perhatian kami terhadap dunia pendidikan di Kepri, karena anak-anak adalah aset berharga yang harus disiapkan sejak dini, mereka kelak akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di negeri ini,” imbuh Ansar.

Terkait pengganggaran , Gubernur Ansar  mengatakan penganggaran program itu melalui APBD Kepri yang melekat di Dinas Pendidikan pada tahun depan.

“Kami anggarkan itu sekitar Rp 60 miliar. Ini untuk sekolah negeri yang ada di seluruh Kepri,” kata Ansar.

Namun,  Ansar mengatakan kebijakan ini tidak berlaku untuk sekolah swasta, sebab, pihak sekolah swasta mengurus atau mengelola sendiri keuangan sekolahnya.

“Tapi tetap kami perhatikan, dengan memberikan bantuan dana insentif untuk guru swasta, sesuai kemampuan anggaran daerah,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan, tercetusnya program ini dikarenakan banyaknya pengaduan dari masyarakat terhadap penggunaan dana SPP.

“Apalagi malah sampai berurusan dengan pihak berwajib. Nah ini kami sampaikan tujuannya untuk mengantisipasi hal itu terjadi lagi,” ujarnya.

Menurut dia, program SPP gratis selain mengurangi beban orang tua/wali murid, juga akan berdampak pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) generasi penerus di daerah tersebut. (Ks03) 

Editor : Tedjo