Beranda Batam Berebut Daftar Fogging demi Cegah DBD, Terbentur Aturan

Berebut Daftar Fogging demi Cegah DBD, Terbentur Aturan

Sejumlah warga di kawasan Marina, Tanjung Riau, dan beberapa titik lain di Kecamatan Batuaji mengeluhkan maraknya kasus DBD.

Batam, Keprisatu.com – Sejumlah warga di kawasan Marina, Tanjung Riau, dan beberapa titik lain di Kecamatan Batuaji mengeluhkan maraknya kasus DBD. Bahkan beberapa warga sudah harus menjalani perawatan di rumah sakit setelah dinyatakan positif. Kondisi ini mendorong masyarakat berharap adanya langkah cepat dari pemerintah, baik melalui fogging maupun upaya pencegahan lain.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menegaskan bahwa pelaksanaan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) dilakukan sesuai ketentuan dan hasil pemeriksaan epidemiologi (PE) di lapangan.

Pernyataan ini disampaikan menanggapi meningkatnya permintaan warga agar fogging segera dilakukan di wilayah mereka yang mulai terdampak penyebaran penyakit.  Menurut Didi, fogging tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus memenuhi syarat yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Misalnya, ditemukan rumah positif jentik minimal 5 persen dari total rumah yang diperiksa, serta adanya penderita demam tanpa sebab yang jelas, sedikitnya satu orang.

“Fogging bukan solusi tunggal, tetapi bagian dari rangkaian penanganan DBD yang terukur. Kami pastikan hanya dilakukan jika hasil pemeriksaan epidemiologi menunjukkan indikasi kuat,” tegas Didi, Jumat (22/8).

Didi menjelaskan, fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Untuk memutus rantai penularan, langkah utama justru pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang harus dilakukan bersama-sama oleh warga.

“Kalau jentik masih ada, nyamuk baru akan terus muncul. Karena itu, masyarakat harus aktif menguras, menutup, dan mengubur wadah atau barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” jelasnya.

Ia juga mengimbau agar warga segera melapor ke puskesmas atau posyandu terdekat bila ada anggota keluarga yang mengalami demam mendadak, terutama anak-anak. Laporan cepat membantu petugas melakukan pemeriksaan dan menentukan langkah pencegahan agar kasus tidak meluas.

Pemerintah Kota Batam, lanjutnya, terus memantau perkembangan kasus DBD di seluruh kecamatan. Data lapangan menjadi dasar pengambilan keputusan, termasuk kapan dan di mana fogging perlu dilakukan.

“Kami berharap masyarakat memahami bahwa fogging tidak dilakukan hanya karena permintaan, melainkan berdasarkan bukti ilmiah agar tepat sasaran dan efektif,” tutupnya. (KS03) 

Editor : Tedjo