Beranda Batam Alokasi Lahan Yang Tak Jelas Di Batam, Akses Keluar Masuk 120 Rumah...

Alokasi Lahan Yang Tak Jelas Di Batam, Akses Keluar Masuk 120 Rumah Warga Tertutup

40
0
Warga menunjuk pagar seng yang menutup akses keluar masuk warga Palm Spring Taman Baloi kota Batam/F-Istimewa

Batam, Keprisatu.com – Pengalokasian lahan yang dinilai tidak jelas di Batam banyak merugikan warga Batam. Seperti yang terlihat pada warga perumahan Palm Spring Taman Baloi Batam.

Ratusan warga mengaku, setidaknya ada 120 rumah yang akan tertutup akses keluar masuk perumahannya. Ratusan warga ini menggelar aksi menolak rencana pembangunan pertokoan di depan pintu keluar kawasan perumahan mereka pada Rabu (1/2/23) sore.

Warga perumahan merasa dirugikan lantaran rencana pembangunan ruko itu dilakukan di ruang hijau, bufferzone yang menjadi fasilitas umum perumahan. Hal ini lantaran pihak pengembang telah melakukan pemagaran seng dilokasi ruang hijau komplek perumahan hingga membuat warga semakin resah.

“Kenapa pagar itu dipasang tepat ditembok perumahan hingga menutup akses jalan keluar pintu perumahan,” kata ketua RW 01 Kelurahan Taman Boloi, Desi sembari menunjuk pagar seng, Rabu (1/2/23) sore.

Pihaknya mengaku heran, mengapa bisa pihak developer melakukan pemagaran di jalan perumahannya.

“Coba lihat pagarnya sampai menempel di tembok rumah kami, jalan pun tertutup itu,” ungkapnya kesal.

Tak hanya menutupi akses keluar masuk warga perumahan tersebut. Akibat adanya aktivitas pemagaran itu, warga tak lagi punya ruang hijau. Padahal di lokasi itu menjadi tempat masyarakat perumahan untuk berolahraga, tidak hanya menjadi akses pintu keluar warga.

Sementara itu, Ketua RT 01 RW 01 Yanti yang turut dalam aksi warga tersebut menjelaskan bahwa adanya aktivitas pemagaran oleh pihak pengembang bukan dilakukan developer perumahannya.

“Kami sudah komplain ke Developer perumahan kami, kata mereka yang menutup adalah Developer lain,” katanya.

Dikatakannya, lahan yang tertutup ini adalah bufferzone ruang hijau. Dimana pada lokasi tersebut ada tower sutet juga berdiri.

“Cobala bayangan, kok bisa mereka mau bangun pertokoan ruko disitu. Padahal itu bufferzone,” paparnya.

Yang lebih membuat warga kesal, mereka mengatakan sudah tinggal di perumahan ini selama belasan tahun. Mereka selama ini keluar masuk dari gerbang yang sudah tertutup oleh pihak pengembang lain yang bukan pengembang perumahan mereka.

“Kami biasanya keluar masuk dari sini dan bisa keluar komplek tanpa harus mutar jauh ke pintu utama,” ujarnya.

Warga berharap pihak BP Batam maupun Pemko Batam dapat mengatasi masalah ini. Hal ini lantaran sangat meresahkan warga yang terdiri dari 120 rumah yang ada didalam lokasi yang akses keluar masuknya tertutup oleh adanya rencana pembangunan ruko di lokasi tersebut.

“Semoga pihak terkait memperbaiki sistem pengalokasian lahannya, jangan merugikan warga yang selama ini tinggal disini,” tutupnya.

KS14