Beranda Batam Kolaborasi DPP–DPD Pertani HKTI, Rina Safitri: 15 Petani Batam Manfaatkan Program Tanam...

Kolaborasi DPP–DPD Pertani HKTI, Rina Safitri: 15 Petani Batam Manfaatkan Program Tanam Cabe Berbasis IoT

Ketum DPP Pertani HKTI Dian Novita Susanto bersama anggota Pertani HKTI Kepri bersiap aolikasi pertanian dengan sistem pertanian modern

Keprisatu.com – Program ESG Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (Pertani HKTI)  bertajuk Miracle Seeds resmi hadir di Kota Batam untuk mendorong pembangunan pertanian berkelanjutan. Program ini merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan daerah melalui pemberdayaan perempuan tani dan pemanfaatan teknologi modern.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perempuan Tani Pertani HKTI Provinsi Kepri, Rina Safitri, SH MH, secara resmi menerima program tersebut dari Ketua Umum DPP Perempuan Tani Pertani HKTI, Dian Novita Susanto di Batam . Serah terima berlangsung sebagai simbol penguatan sektor pertanian perempuan di Kepri. Serah terima dilangsungkan di Nongsa Kota Batam Rabu (26/11/2025).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perempuan Tani Pertani HKTI Provinsi Kepri, Rina Safitri, SH MH, (kanan) Ketua Umum DPP Perempuan Tani Pertani HKTI, Dian Novita Susanto

Program ini diberikan kepada 15 petani penerima manfaat yang berada di Kota Batam. Mereka akan terlibat langsung dalam penanaman komoditas cabe dengan dukungan penuh dari pusat. Tidak hanya bantuan bibit, seluruh sarana budidaya juga diberikan secara lengkap.

Rina Safitri yang aktif di Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Batam ini menjelaskan, komoditas yang ditanam adalah cabe merah dengan luas lahan mencapai 3 hektare. Lokasi program berada di wilayah Nongsa, Kota Batam, yang dinilai memiliki potensi untuk pengembangan budidaya cabe skala menengah.

Menariknya, semua pembiayaan dalam program ini ditanggung sepenuhnya oleh DPP Pertani HKTI pusat. Mulai dari penyediaan bibit, pengolahan lahan, perlengkapan budidaya, hingga sistem teknologi pertanian yang digunakan di lapangan.

Pertanian Modern, Rina Safitri: Kami Gunakan  IoT Smart Farming untuk Dukung Produktivitas Cabe 3 Hektare

Ketum DPD Pertani HKTI Provinsi Kepri Rina Safitri SH MH saat berada di lokasi penanaman cabai di Nongsa

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perempuan Tani Pertani HKTI Provinsi Kepri, Rina Safitri, SH MH, menjelaskan tentang sistem pengolahannya tanaman cabe 3 hektare yang dilakukan secara kolektif oleh 15 orang petani perempuan penerima manfaat.

Mereka akan dibekali pelatihan khusus mulai dari cara menanam, perawatan tanaman, hingga sistem monitoring berbasis teknologi yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).

Dalam sambutannya,  Rina Safitri, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya tentang menanam, tetapi juga mengajarkan petani cara mengukur kebutuhan lahan melalui teknologi. “Kita jadi tahu kurang pupuk, kurang air, semua bisa dikontrol,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa teknologi akan membantu menentukan apakah lahan cocok untuk bercocok tanam. “Bahkan kondisi lahannya cocok atau tidak, ph tanah, tingkat kesuburannya dapat langsung diketahui,” jelasnya.

Rina yang aktif juga sebagai Wakil KADIN Kota Batam ini juga menekankan bahwa penerapan IoT Smart Farming dalam penanaman cabe menjadi tonggak perubahan petani Batam menuju pertanian modern. Teknologi  IoT memungkinkan pemantauan lahan secara real-time melalui perangkat sensor yang terhubung ke jaringan internet.

Sensor tersebut mampu membaca kelembaban tanah, suhu, cuaca, tingkat keasaman (pH), hingga kebutuhan nutrisi tanaman. Semua data diterima langsung melalui smartphone ataupun komputer, sehingga pemantauan dapat dilakukan dari jarak jauh.

“Dengan IoT, petani bisa tahu kapan harus menyiram, berapa pupuk yang dibutuhkan, bahkan potensi penyakit tanaman dapat terdeteksi lebih cepat,” terang Rina Safitri yang juga owner dari PT Barelang Glassindo Batam. Menurutnya, langkah ini meningkatkan efisiensi pertanian sekaligus mendorong petani menjadi lebih profesional.

Rina Safitri yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Wargo Ponorogo (Pawargo) Kota Batam ini memaparkan bahwa penggunaan teknologi ini juga memungkinkan penghematan air, pupuk, dan sumber daya lainnya. Semua perlakuan tanaman didasarkan pada data, bukan lagi sekadar kebiasaan. Hal ini diyakini akan meningkatkan produktivitas panen.

Pemanfaatan Lahan Cabe Berbasis IoT, Dian Novita Susanto Inginkan Pertani HKTI Kepri Dorong Petani Batam Go Digital

Ketua Umum DPP Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto saat memberikan pemaparan

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto untuk kesekian kalinya berkunjung ke Kota Batam, menyampaikan bahwa program ini bertujuan meningkatkan ekonomi sektor pertanian di Batam. Ia berharap perempuan tani Kepri mampu menjadi pelaku pertanian modern yang tangguh.

“Dengan program ini, kita harap bisa membantu pertumbuhan ekonomi pertanian. Ibu-ibu tani nanti juga akan mendapat pelatihan cara menanam, memupuk dan merawat,” ujar Dian Novita Susanti didampingi Wakil ketua DPP Perempuan Tani HKTI Endang Sulastri.

Ia berharap program ini tidak berhenti saat panen pertama. “Semoga program ini bisa jangka panjang untuk Kota Batam, menjadi contoh pertanian berbasis teknologi untuk daerah lain,” imbuhnya..

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan program Miracle Seeds menjadi bukti bahwa pertanian Batam memiliki masa depan yang cerah jika dikembangkan secara profesional dan berbasis teknologi. Pertani HKTI Kepri berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi agar perempuan tani menjadi motor penggerak kemandirian pangan daerah.

Sebagai bagian dari program, 15 peserta penerima manfaat mendapatkan pemaparan langsung mengenai praktik penggunaan teknologi IoT dalam pertanian. Materi disampaikan oleh ahlinya, dengan metode penjelasan dan demonstrasi langsung di lahan yang akan dijadikan area penanaman cabai seluas 3 hektare di Nongsa, Batam.

Peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga diarahkan untuk mengenal cara pemasangan sensor, pengoperasian aplikasi, serta pembacaan data pertanian berbasis digital.

Melalui praktik ini, para petani diperkenalkan bagaimana teknologi IoT dapat membantu menentukan kebutuhan tanaman secara akurat. Mulai dari pengontrolan pemakaian air, pengecekan kesuburan tanah, hingga penghitungan dosis pupuk yang sesuai, semuanya dapat dilakukan melalui pemantauan jarak jauh.

Para peserta juga memahami cara membaca data untuk mengetahui potensi penyakit tanaman sehingga tindakan pencegahan bisa dilakukan lebih cepat.

Pendampingan langsung ini memberikan pengalaman baru bagi para petani perempuan dalam memanfaatkan pendekatan pertanian modern yang efisien, hemat biaya, dan meningkatkan kualitas produksi.

Dengan hadirnya teknologi IoT di sektor budidaya cabai, para petani tidak hanya dibekali bibit dan fasilitas, tetapi juga kemampuan mengelola lahan secara profesional dan berbasis data. Harapannya, program ini mampu menciptakan kelompok petani perempuan yang mandiri, berdaya saing, dan siap menjadi pelopor pertanian cerdas di Kota Batam.

(tjo) 

Editor : Teguh Joko Lismanto 

GALERI Kegiatan DPP–DPD Pertani HKTI: 15 Petani Batam Manfaatkan Program Tanam Cabe Berbasis IoT