
Keprisatu.com – Momen langka dan spesial saat empat dadak merak mengangkat sejumlah tokoh penting. Di antaranya adalah Ketua Forkom Se-Jatim Imam Tohari, SH.MH, sesepuh Forkom Ir. Mustofa Wijaya, dan Bambang Sudiono, serta Ketua Paguyuban Wargo Ponorogo (Pawargo) Batam Rina Safitri, SH.MH. Panggung menjadi semakin meriah dan penuh simbol penghormatan.
Atraksi penuh adrenalin ini ditampilkan dalam rangka Hari Lahir ke-10 Forkom Se-Jatim, yang digelar di Pakuba Buana Central Park, Tembesi Batu Aji, Batam, Minggu (23/11/2025).
Acara sakral ini dihadiri juga oleh Ki Lurah Punggowo Prof. Dr. HM Soerya Respationo SH MH MM yang hadir bersama Ketua SEJATENG H Nuryanto SH MH atau yang akrab disapa Cak Nur. Mereka membersamai Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam Dr Amsakar Achmad S.Sos., M.Si yang hdair ditengah tengah tamu undangan.

Ribuan mata yang hadir terpukau oleh tampilan khas tanah Ponorogo tersebut. Tepuk tangan bergemuruh setiap kali pembarong mengangkat dadak merak semakin tinggi.
Ketua Paguyuban Wargo Ponorogo (Pawargo) Batam Rina Safitri SH MH mengatakan apa yang membuat peran pembarong terlihat sangat berat adalah cara membawa beban dadak merak yang hanya digigit menggunakan gigi.
“Berat dadak merak dapat mencapai puluhan hingga ratusan kilogram, bergantung pada bahan dan konstruksinya. Beban luar biasa itu dipikul tanpa alat bantu, murni mengandalkan kekuatan rahang dan latihan fisik yang konsisten,” ujar Rina safitri yang aktif juga sebagai Ketum Pertani HKTI Provinsi Kepri.

Rina Safitri yang juga sebagai Owner PT Barelang Glassindo, menjelaskan salah satu tokoh penting dalam kesenian ini adalah pembarong, sang penari utama yang membawa dadak merak. Dadak merak merupakan topeng raksasa berhias bulu merak menjulang tinggi. “Pembarong tidak hanya menari, tetapi juga harus mengangkat dadak merak selama pertunjukan secara terus-menerus,” ujarnya.
Reog adalah kesenian legendaris yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Kesenian ini tidak hanya menampilkan gerakan yang gagah, tetapi juga sarat nilai budaya yang mencerminkan karakter masyarakatnya: kuat, berani, dan penuh filosofi. Dalam setiap pementasan, Reog menghadirkan tokoh-tokoh simbolik yang membawa pesan dalam tiap gerakan.

Di tengah kemeriahan, Rina Safitri yang tetap aktif di Ketua IWAPI Kota Batam dan KADIN Kota Batam ini menyampaikan bahwa penampilan reog yang dibawanya merupakan persembahan bagi Forkom Sejatim yang kini menginjak usia satu dekade.
Ia menegaskan bahwa Ponorogo melalui paguyubannya Pawargo akan terus menjaga eksistensi seni tradisional di tanah rantau. Reog, kata Rina, adalah identitas yang harus selalu hidup di mana pun masyarakat Ponorogo berada.
“Selamat dan sukses Forkom Se-Jatim ke-10. Semoga makin solid dan terus ikut berperan dalam pembangunan Kota Batam,” ujar Rina Safitri, menutup penampilan reog dengan penuh kebanggaan dan semangat persatuan.
Ketua Forkom Se-Jatim Imam Tohari: Dukungan Lintas Elemen Kunci Langkah Forkom Masa Mendatang

Usai penampilan Reog Ponorogo, Ketua Forkom Se-Jatim Imam Tohari, SH.MH menyampaikan terima kasih atas kehadiran seluruh paguyuban, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah yang mendukung kiprah perantau Jawa Timur di Batam. Ia menilai bahwa dukungan lintas elemen ini adalah kunci langkah Forkom di masa depan.
Dalam sambutannya, Imam Tohari menegaskan bahwa Forkom Se-Jatim telah menjadi wadah kebersamaan bagi perantau Jawa Timur yang tersebar di seluruh penjuru Batam. Organisasi ini hadir bukan sekadar untuk silaturahmi, tetapi juga sebagai ruang kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
Ia berharap perjalanan 10 tahun Forkom menjadi fondasi yang lebih kuat bagi masa depan organisasi. Penguatan SDM, pemberdayaan ekonomi warga, dan kontribusi sosial menjadi fokus utama yang akan diperkuat pada periode selanjutnya. Forkom tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi bagian dari pelaku pembangunan.
Imam juga menyampaikan harapan agar generasi muda Jawa Timur di Batam turut mengambil peran lebih aktif. Dengan perkembangan era digital dan kebutuhan kota yang semakin kompleks, ia menilai Forkom membutuhkan sentuhan pemikiran dan energi generasi baru agar semakin relevan di tengah perubahan.
Imam Tohari mengajak seluruh elemen Forkom untuk menjaga kekompakan. “Solidaritas adalah kekuatan kita. Semoga Forkom semakin maju, semakin bermanfaat, dan selalu menjadi mitra strategis kota Batam,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Amsakar Achmad Ajak Warga Batam Jaga Kondusivitas di Tengah Keberagaman

Di seremonial pembukaanacara, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan apresiasi penuh kepada Forkom Se-Jatim. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kondusivitas di tengah keberagaman sebagai upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mendukung pembangunan Kota Batam.
Amsakar menegaskan bahwa Batam merupakan kota dengan pluralitas tinggi dan masyarakat multikultural. Peran komunitas perantau, termasuk Forkom Se-Jatim, sangat penting dalam membangun harmoni sosial serta mempercepat proses kemajuan daerah.
“Atas nama pribadi saya dan Ibu Li Claudia Chandra, serta atas nama Pemerintah Kota dan BP Batam, saya mengucapkan selamat Hari Lahir ke-10 untuk Forkom Se-Jatim,” kata Amsakar. Ia menilai usia 10 tahun merupakan tonggak penting untuk menentukan arah organisasi ke depan.
Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan data statistik yang menunjukkan komposisi warga Batam yang relatif seimbang dari berbagai etnis. Komunitas Melayu, Batak, Minangkabau, Tionghoa, dan berbagai suku lainnya hadir sebagai miniatur Indonesia yang hidup dalam keragaman dan saling menghormati.
Menurutnya, keberagaman tersebut harus menjadi kekuatan untuk membangun rasa memiliki bersama. “Yang dibutuhkan di Batam adalah tumbuhnya rasa ‘berkita’, kesadaran kolektif bahwa Batam ini rumah kita bersama,” ujarnya. Kebersamaan itu, kata Amsakar, harus terus dijaga, dirawat, dan dikembangkan.
Amsakar menekankan bahwa peringatan hari lahir organisasi bukan hanya seremoni, tetapi momentum untuk refleksi dan penentuan arah baru. Ia berharap Forkom Se-Jatim terus memperkuat perannya sebagai komunitas pemersatu, berkontribusi aktif, dan menjadi bagian dari pembangunan Batam ke depan. (tjo)
Editor : Teguh Joko Lismanto
GALERI Kegiatan Harlah FORKOM Sejatim


























(tjo)
Editor : Teguh Joko Lismanto



