
Batam, Keprisatu.com – Komitmen menjaga kelestarian laut kembali digaungkan Komunitas Free The Sea Batam lewat aksi bersih-bersih di kawasan Ekowisata Mangrove Presiden, Setokok, Sabtu, 12 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan pesisir yang kian rentan akibat sampah laut, terutama limbah plastik.
Pesisir Setokok, yang merupakan bagian dari Kecamatan Bulang, menjadi saksi semangat kolaborasi puluhan relawan dari berbagai latar belakang. Mereka datang tidak hanya sebagai aktivis lingkungan, tetapi juga warga lokal, komunitas pemuda, hingga tokoh masyarakat yang bersatu untuk satu tujuan: menjaga laut tetap bersih dan lestari.
Gerakan ini bukan sekadar bersih-bersih pantai, tetapi juga bentuk edukasi sosial bahwa setiap individu punya peran dalam melindungi ekosistem laut. Kehadiran masyarakat dalam aksi ini memperkuat pesan bahwa pelestarian alam bukan tanggung jawab segelintir orang, melainkan gerakan bersama yang harus terus dihidupkan.
Dominasi sampah plastik yang ditemukan selama aksi menjadi pengingat serius akan bahaya jangka panjang yang mengintai kehidupan laut. Free The Sea menegaskan bahwa tanpa langkah konkret seperti ini, generasi mendatang akan mewarisi laut yang tercemar dan kehilangan fungsinya sebagai sumber kehidupan.
Melalui aksi-aksi sederhana namun berdampak luas, Free The Sea Batam terus berikhtiar menjaga kelestarian laut demi masa depan yang lebih hijau. Setokok bukan hanya tempat wisata, tapi juga cerminan komitmen warga Batam untuk menjadi penjaga garis pantai dan penjaga keberlanjutan ekosistem lautnya.
Selain aksi bersih-bersih, kegiatan ini juga di isi dengan sesi edukasi lingkungan, yang menyoroti pentingnya menjaga kebersihan laut, peran hutan mangrove dalam mitigasi perubahan iklim, serta cara mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan global Free The Sea yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam pelestarian laut dan pesisir. Sebelumnya, Free The Sea Batam juga telah sukses menggelar clean-up besar-besaran di 15 lokasi strategis, seperti Jembatan Barelang, Kampung Tua Dapur 12, dan Tanjung Uma.
Melalui kampanye ini, mereka berharap kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah dan keberlanjutan lingkungan semakin meningkat. Khususnya di Batam yang merupakan kota pesisir dengan potensi wisata bahari dan ekowisata yang tinggi.
Suardi: Aksi Free The Sea Bangkitkan Kesadaran Warga Jaga Lingkungan Setokok
Ketua Kelompok Setokok Mandiri, Suardi, mengapresiasi kegiatan Free The Sea. Menurutnya, aksi ini tidak hanya memberikan dampak langsung terhadap kebersihan pantai, tapi juga menggugah kesadaran warga untuk lebih peduli pada lingkungan.
“Kami berterima kasih atas aksi nyata Free The Sea. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi generasi muda di Batam,” ujar Suardi.
Ekowisata Mangrove Presiden di Setokok kini menjadi salah satu destinasi wisata edukatif yang tak hanya menawarkan keindahan alam. Tetapi juga mengusung konsep konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Dengan dukungan komunitas dan relawan, Suardi optimis kawasan ini dapat terus berkembang. Sehingga menjadi simbol keberhasilan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan di Kota Batam. (KS03)
Editor : Tedjo