Keprisatu.com – Koalisi pengusung Ansar Ahmad-Marlin Agustina masih berupaya menggalang dukungan dari partai lain, meski sudah mengamankan tiket di Pilgub Kepri. Partai yang diajak merapat adalah yang belum memastikan arah dukungannya, seperti PKS, Demokrat, PAN, dan PPP.
Ditanya mengenai ‘rayuan’ untuk bergabung di koalisi pengusung Ansar-Marlin, PKS tidak membantah. Sekretaris DPW PKS Kepri Bambang Dipoyono mengungkapkan adanya komunikasi politik yang dibangun oleh Ansar-Marlin dengan PKS.
“Ya, ada (komunikasi), mereka (Ansar-Marlin) memang berkepentingan untuk itu,” kata Bambang kepada keprisatu.com, Selasa (14/7/2020).
Terkait kemungkinan merapat ke koalisi partai pengusung Ansar-Marlin, Bambang mengaku menunggu putusan dari DPP PKS. Mengingat DPW PKS Provinsi Kepri sudah mengajukan tiga nama yang berpotensi diusung di Pilgub Kepri ke DPP PKS. Ketiga nama itu adalah mantan Gubernur Pertama Kepri Ismeth Abdullah, Plt Gubernur Kepri Isdianto, dan Anggota DPRD Kepri dari PKS Suryani.
“Namun perkembangan terakhir juga kami sampaikan ke DPP PKS. Keputusan ada di DPP, apakah mengusung calon sendiri atau bergabung mengusung calon lain,” kata Bambang.
Saat ini dua bakal pasangan calon (paslon) memastikan maju di Pilgub Kepri, Ansar-Marlin dan Soerya Respationo-Iman Sutiawan. Ansar-Marlin sudah mendapatkan dukungan DPP Partai Golkar yang memiliki 8 di DPRD Kepri. Pasangan ini juga bakal diusung Partai Nasdem yang memiliki 6 kursi. Dukungan kedua parpol ini mencapai 14 dari 45 kursi DPRD Kepri (31,1 persen), sudah memenuhi syarat bagi bakal paslon ini untuk melenggang ke Pilgub Kepri.
Sedangkan bakal paslon Soerya-Iman sudah mengantongi rekomendasi DPP Partai Gerindra yang memiliki 4 kursi di DPRD Kepri. Selain Partai Gerindra, pasangan ini juga akan diusung PDIP dengan 8 kursi dan PKB 3 kursi. Koalisi tiga partai ini memiliki 15 dari 45 kursi DPRD Kepri (33,3 persen), juga sudah memenuhi syarat untuk mengantarkan pasangan ini ke Pilgub Kepri.
Tinggal 5 partai lagi yang belum menentukan arah dukungannya, yaitu PKS dengan 6 kursi, Demokrat 4 kursi, Hanura 3 kursi, PAN 2 kursi, dan PPP 1 kursi. Dengan total 16 kursi (35,6 persen) tersisa, maka hanya akan ada satu lagi paslon yang berpotensi muncul di Pilgub Kepri.
Selain ke PKS, koalisi Ansar-Marlin juga berupaya menggalang dukungan dari partai lain, seperti PPP. Berbeda dengan PKS yang masing menunggu putusan DPP, PPP kabarnya sudah sepakat untuk merapat ke Ansar-Marlin.
“Rekomendasi itu turunnya dari pusat, namun secara kesepakatan bersama rekan-rekan di daerah akan mendukung Ansar-Marlin,” kata Ketua DPW PPP Kepri, Syarafudin Aluan.
Apabila PKS, Demokrat, PAN, dan PPP merapat ke Ansar-Marlin, maka hanya akan ada dua bakal paslon di Pilgub Kepri. Namun jika PKS lebih memilih untuk mengusung bakal paslon sendiri, maka Pilgub Kepri akan memunculkan tiga bakal paslon.
Kemungkinan PKS mengusung bakal paslon sendiri masih terbuka dengan adanya beberapa partai lain yang belum memastikan dukungannya. Calon yang bakal diusung juga sudah siap, seperti Isdianto dan Ismeth untuk calon gubernur dan Suryani untuk calon wakil gubernur.
Isdianto sendiri mengaku sudah mengantongi dukungan dari Partai Hanura. Ia siap untuk berpasangan dengan Suryani, kader internal PKS. Koalisi kedua partai, PKS dan Hanura memiliki 9 kursi (20 persen), sudah memenuhi syarat untuk mengantarkan pasangan Isdianto-Suryani ke Pilgub Kepri.
“Hanura yang baru pasti, untuk PKS insya Allah sudah hampir selesai,” kata Isdianto. (KS 08)