Keprisatu.com – Perencanaan pembangunan di bawah tanggung jawab Pemko Batam, akan dipadukan dengan perencanaan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Perencanaan pembangunan dipadukan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat Kota Batam. Terutama di bidang infrastruktur, pelayanan publik, pendidikan hingga kesehatan.
Perencanaan pembangunan terpadu itu, ditekankan Rudi saat pembukaan musrenbang tingkat Batam, Selasa (6/4/2021).
“Mudah-mudahan, dengan Musrenbang ini, kita memadukan perencanaan pembangunan Pemko, BP Batam, dan Provinsi,” kata Rudi.
Baca Juga: Lik Khai: Rudi Pimpin Pemko dan BP Batam Sudah Tepat
Diakui, perencanaan pembangunan yang terpadu dilaksanakan, dengan harapan, dapat mendorong anggaran yang tepat sasaran. “Supaya anggaran provinsi tepat sasaran. Makanya musrenbang ini menjadi percontohan,” harapnya.
Disebutkan, dalam penyusunan perencanaan dapat dilakukan secara matang. Sehingga, target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tercapai. “Saya ingin 2024 Batam berubah. Maka kebijakan tidak boleh lagi dikadalin. Kalau infrastruktur ditarget, harus selesai,” tegas Rudi.
Disampaikan, dalam membuat kebijakan di RPJMD, pihaknya tidak akan ke luar dari visi dan misi-nya dalam pencalonan Wali Kota Batam, di Pilkada lalu. Diharapkan, dengan demikian dapat mendorong peningkatan perekonomian Batam.
“Pada tahun 2022, kita akan mengubah ekonomi dari program yang dijalankan 2021,” harapnya.
Harapan itu semakin menguat, diakui tidak lepas dari kesepakatan antara BP Batam dan Pemko Batam. Di mana, pihaknya sepakat untuk menggabungkan program di dua institusi.
“Perencanaan pembangunan Batam, saya sudah MoU dengan BP Batam. Digabung pembangunan sehingga tidak dua lagi, namun satu,” tegasnya.
Baca Juga: Hari Pertama Masuk Kerja Usai Libur Lebaran, Rudi Langsung Kerja, Kerja, Kerja…
Namun disebutkan, untuk pembangunan infrastruktur, pihaknya akan terus meningkatkan jumlahnya. “Dalam pembangunan infrastruktur ditambah tiap tahun,” imbuh Rudi.
Beberapa proyek infrastruktur yang saat ini menjadi fokus Rudi, baik sebagai wali kota maupun Kepala BP Batam, yakni proyek pembangunan jalan Bundaran Madani.
Rudi mengatakan, salah satu alasan utama mengapa ia menginiasi pembangunan tersebut, untuk menyediakan fasilitas yang mudah diakses bagi para pejalan kaki dan pesepeda, selain para pengguna kendaraan bermotor.
Pembangunan jalan kolektor Bundaran Madani sampai dengan Bengkong Sadai, memiliki nilai kontrak sebesar Rp23,59 miliar, yang ditangani PT Multi Sindo Internasional sebagai kontraktor dan PT Wadah Cipta Teknik sebagai konsultan pengawas.
Adapun lebar pembangunan jalan Bundaran Madani bervariasi di setiap bagiannya, yakni Simpang Pasir Putih dengan lebar rata-rata 12 meter, Jalan Engku Putri dengan lebar rata-rata 7 meter, dan ruas jalan di depan Sekolah Mondial dengan lebar rata-rata 7 meter. (ks03)
Editor: tedjo