Saat proses penangkapan kapal ikan asing ilegal ini bahkan terjadi aksi kejar-kejaran dengan aparat.
“Sebagaimana arahan Pak Menteri, kami akan terus tegas dan menjadi garda terdepan dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan. Tidak ada kata kendor untuk memberantas pelaku illegal fishing,” ungkap Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Antam Novambar, Selasa (26/1/2021) dalam keterangan resminya.
Antam menyebutkan, dalam pelaksanaan operasi pihaknya menangkap dua kapal berbendera Malaysia di Selat Malaka. Pertama, KM. JHF 4631 B yang mengoperasikan alat tangkap bubu. Kapal Pengawas Perikanan HIU 03 melumpuhkannya pada Kamis (21/1), pada posisi koordinat 01˚55,198′ LU – 102˚09,962′ BT. Nakhoda kapal ini bernama Ardiansyah Pamuji.
Adapun kapal Kedua, KM. SLFA 4107 yang mengoperasikan alat tangkap trawl. Nakhoda kapal ini, Albert Essing. Kapal Pengawas Perikanan HIU 01 menangkapnya pada posisi 02˚59,184′ LU – 100˚50,609’BT, pada Ahad (24/1/2021).
“Penangkapan ini bukti bahwa kami tidak lengah apapun kondisinya. Mereka juga tidak selalu mudah untuk penangkapannya. Kami harus kejar-kejaran,” ungkap Antam.
BACA JUGA: TNI AL Tangkap Kapal Taiwan di Natuna
Lebih lanjut Antam menyampaikan bahwa bersama dua kapal tersebut, ada 7 orang awak kapal masing-masing 3 orang Warga Negara Malaysia dan 4 orang Warga Negara Myanmar. Kedua kapal tersebut di ad hoc di dua lokasi, yaitu Pangkalan PSDKP Batam dan Stasiun PSDKP Belawan.
Selain kedua kapal ikan asing ilegal tersebut, Antam juga mengonfirmasi penangkapan kapal berbendera Indonesia KM. BAROENA oleh Kapal Pengawas Perikanan HIU 12, pada Sabtu (23/1/2021). Nakhoda kapal ini bernama Novry Sangian.
Kapal Ketiga ini mengoperasikan alat tangkap trawl tanpa kelengkapan dokumen perikanan. Saat ini, nakhoda dan awak kapal perikanan tersebut sedang menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut di Pangkalan PSDKP Lampulo.
“Semua kapal tersebut akan Kami proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku”, tegas Antam.
Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono menyampaikan bahwa jajarannya tetap waspada meskipun saat ini kondisi cuaca di laut sedang kurang bagus. Berdasarkan pengalaman yang ada sebelumnya, kondisi seperti ini justru sering para pencuri ikan memanfaatkannya. Oleh sebab itu, dia telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan operasi dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan kapal dan awak kapal.
“Penangkapan ini menjadi salah satu bukti bahwa pelaku illegal fishing berusaha memanfaatkan celah karena mengira tidak ada patroli di tengah kondisi laut seperti ini,” ujarnya. (ks04)
editor: arham