Beranda Tanjungpinang Tanjungpinang Tambahkan Covid-19 Sebanyak 37 Kasus

Tanjungpinang Tambahkan Covid-19 Sebanyak 37 Kasus

43
0
Seluruh Kepri berubah oranye, artinya semua daerah kabupaten/kota ini sudah berisiko sedang untuk penularan covid-19.
Prof Wiku Adisasmito
Prof Wiku Adisasmito

Keprisatu.com – Kota Tanjungpinang Kepri mencatatkan penambahan harian kasus konfirmasi positif Covid-19 per 6 Desember 2020 cukup tinggi. Mencapai 37 kasus. Angka ini mengalahkan penambahan harian Kota Batam di hari yang sama.

Gugus Tugas Covid-19 Kepri melaporkan panambahan harian kasus konfirmasi positif Covid-19 per tanggal 6 Desember di Tanjungpinang sebanyak 37 kasus. Angka penambahan harian ini lebih tinggi dari Kota Batam yang menambahkan 23 kasus.

Dengan penambahan harian ini, kumulatif konfirmasi positif Covid-19 di Tanjungpinang sudah 959 kasus. Sebanyak 139 kasus aktif, 801 kasus sembuh, dan 19 kasus meninggal.

Namun dari sisi risiko penularan, Tanjungpinang yang sebelumnya zona merah (risiko tinggi) kini sudah kembali ke zona oranye (risiko sedang).

Tanjungpinang Harus Berani

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyarankan ada beberapa hal yang menjadi pelajaran untuk mengantisipasi kenaikan kasus. Termasuk di daerah-daerah, seperti di Tanjungpinang maupun Batam.

Pertama, kepada seluruh Kepala Daerah untuk mengoptimalisasi penegakkan disiplin terhadap protokol kesehatan. “Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat,” tegas Wiku saat memberi keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/12/2020).

Pemerintah daerah harus berani dan tegas membubarkan kerumunan dan melakukan amplifikasi kampanye 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Masyarakat harus mengerti bahwa di masa pandemi ini, aplikasi 3M merupakan kewajiban dan bukan pilihan.

Kedua, masyarakat diminta bijaksana dan sadar untuk meminimalisasi mobilitas. Karena, dari hasil temuan dari Yilmazkuday tahun 2020, menyebutkan peningkatan intensitas untuk tetap di dalam rumah. Dari hasil studinya, dengan mengurangi kunjungan ke area publik sebesar 1 persen, sudah dapat mengurangi puluhan kasus dan kematian Covid-19 per minggu.

“Temuan ini harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian,” ungkapnya. Meskipun sulit, Wiku berharap masyarakat sepenuhnya sadar bahwa pilihan untuk mengurangi kunjungan ke area publik untuk melindungi diri sendiri dan utamanya orang-orang terdekat.

Ketiga, ada beberapa alternatif kegiatan lainnya yang dapat dipilih dalam mengisi masa libur Natal dan Tahun Baru 2021. Seperti virtual tour ke tempat-tempat wisata dan lainnya. Atau bisa juga memilih untuk staycation (stay vacation). Pada prinsipnya, pilihan kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat untuk berlibur tanpa menimbulkan kerumunan, yang tentunya meminimalisir potensi penularan Covid-19.

“Meski demikian, dalam pelaksanaan kegiatan ini saya tetap ingatkan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pesan Wiku. (ks04)

editor: arham