Beranda Kepri Akses Luar Negeri Tertutup, Ekonomi Kepri Lumpuh

Akses Luar Negeri Tertutup, Ekonomi Kepri Lumpuh

57
0
Pjs Gubkepri, Bahtiar Baharuddin meninjau Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang, Rabu (21/10/2020).
Pjs Gubkepri, Bahtiar Baharuddin meninjau Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang, Rabu (21/10/2020).

Keprisatu.com – Pjs Gubernur Kepri (Gubkepri) Bahtiar Baharuddin meminta pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada Provinsi Kepri untuk membuka akses dengan luar negeri.

Permintaan itu baik kepada Kementerian Hukum dan HAM ataupun Kementerian Luar Negeri untuk membuka akses pelayaran antar negara.

“Kita meminta agar Kepri diberi perlakuan khusus. Karena di Kepri ini setiap pelabuhan dan bandara merupakan pintu masuk internasional. Tidak ada daerah lain di Indonesia yang seperti ini,” ujar Bahtiar, Rabu (21/10/2020) saat meninjau Sarana Prasarana dan Fasilitas Protokol Kesehatan dalam Rangka Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP), Kota Tanjungpinang, Kepri.

Berdasarkan informasi yang diterima Bahtiar, dari pengelola pelabuhan, setiap hari ada sekitar 1.000 hingga 1.500 orang yang memadati SBP, baik dari dan menuju ke Tanah Merah Singapura, kemudian ke Stulang Laut dan Pasir Gudang di Johor, Malaysia. Namun saat ini, karena akses yang masih tertutup, SBP tidak berfungsi seperti biasanya.

“Dengan ditutupnya akses ini, tentu sangat merugikan bahkan melumpuhkan ekonomi di Kepri. Hal ini harusnya menjadi perhatian serius pemerintah karena penurunan ekonomi di Kepri akan berimplikasi juga pada penurunan pendapatan negara di mana Kepri adalah daerah kedua setelah DKI Jakarta yang menyumbangkan PDRB terbesar senilai 40 triliun,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah harus bersama mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat, agar daerah khususnya di Kepri dapat segera bangkit dan terus berkontribusi pada perekonomian nasional.

”Mau tidak mau harus ada jalan keluar. Cara pandang kita, formula kebijakan kesehatan, formula kebijakan ekonomi, kebijakan diplomasi, formula kebijakan imigrasi untuk daerah ini harus dicek disesuaikan dengan kondisi objektif di sini. Pemerintah pusat silakan datang untuk mendapatkan gambaran di lapangan,” ajaknya.

“Kami siap diasistensi. Apapun arahannya, kita laksanakan sepanjang itu bisa mampu menggerakkan kembali ekonomi di sini, namun tetap mengutamakan keselamatan warga masyarakat kita,” lanjutnya. (ks04)