Natuna, Keprisatu.com – Cuaca ekstrem melanda beberapa daerah di Kepri, termasuk Kabupaten Natuna, akibatnya banjir menerjang empat desa di Natuna, pada Sabtu-Minggu (4-5/3/2023).
Satu rumah warga rusak, dan ratusan lainnya masih tergenang. Warga Mulai Mengungsi Empat desa yang diterjang banjir tersebut, adalah Desa Air Ringau, Desa Payak, Desa Air Nusa, dan Desa Arung Ayam.
Keempat desa yang diterjang banjir tersebut, berada di wilayah Kecamatan Serasan Timur. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna, Raja Darmika mengatakan, sempat memberangkatkan para petugas gabungan dari BPBD, Basarnas, Polri dan TNI ke lokasi banjir menggunakan kapal Pelni, pada Minggu (5/3/2023), namun dibatalkan akibat gelombang tinggi dan cuaca ekstrem.
“Setelah berkoordinasi dengan pihak kecamatan, Koramil, dan Polsek setempat, disebutkan penanganan banjir masih mampu diatasi petugas di tingkat kecamatan. Selain banjir, juga terjadi longsor,” ujar Raja Darmika.
Dari ratusan rumah yang terdampak, diketahui satu rumah warga Desa Payak, rusak berat akibat diterjang banjir bandang pada Minggu (6/3/2023) pagi.
“BPBD terus mendata terkait dampak kejadian longsor dan banjir yang terjadi beberapa hari terakhir, di Serasan, dan Serasan Timur,” ujarnya. Kepala BMKG Natuna, Foriomex Hutagalung menyampaikan kewaspadaan cuaca ekstrem di Kabupaten Natuna, pada 5-8 Maret 2023.
“Ada gangguan atmosfer berupa bibit siklon tropis 98 s dengan tekanan 1009 mb, dan kecepatan angin 20 knot yang terpantau di Laut Natuna, sebelah barat daya Pontianak, bergerak perlahan ke arah barat,” ujarnya.
Gangguan atmosfer berupa bibit siklon tropis tersebut, menurut Foriomex, mengakibatkan peningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Kepulauan Natuna, khususnya pada periode 5-8 Maret 2023.
Dia juga menambahkan, kondisi cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Natuna.
Khususnya di Pulau Subi, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Tiga, Bunguran Timur, Bunguran Selatan, dan Bunguran Timur Laut. “Mengimbau kepada masyarakat Natuna, untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu tanah longsor seperti di Pulau Tiga, Midai, Subi, Serasa, Bunguran Timur, Bunguran Selatan dan Bunguran Timur Laut serta angin kencang di seluruh wilayah Natuna,” ujarnya.
Ia mengatakan, dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan bibit 98 S terhadap kondisi gelombang di wilayah perairan Kepulauan Natuna, sekitar 2,5-4,0 meter di perairan Kepulauan Anambas, Perairan Kepulauan Natuna bagian barat dan selatan, Perairan Kepulauan Subi hingga Serasan, Laut Natuna.
Sedangkan tinggi gelombang 4,9-6,0 meter terjadi di Laut Natuna Utara, dan Perairan Kepulauan Natuna bagian utara. “Perlu diwaspadai ketika terjadi hujan lebat, pasang maksimum dan gelombang tinggi dapat memicu potensi banjir rob di wilayah pesisir,” pungkasnya. (KS10)
Sumber: Sindo News