
Batam, Keprisatu.com – Sebanyak 46 jenazah ditemukan di dalam dan sekitar sebuah truk trailer yang ditinggalkan di sisi jalan kota San Antonio, negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS) Senin (27/6/2022) waktu setempat. Bukan hanya itu, terdapat pula 16 orang lain- termasuk empat anak-anak dan 12 orang dewasa- dibawa ke rumah sakit dalam keadaan hidup dan sadar.
Mereka diketahui adalah migran yang mencoba masuk ke Amerika Serikat (AS) secara ilegal. San Antonio terletak sekitar 250 kilometer (150 mil) dari perbatasan dengan Meksiko, Amerika Utara, merupakan rute transit utama bagi penyelundup manusia.

“Saat ini kami telah memproses sekitar 46 mayat yang telah diprioritaskan dan ditandai dan dinyatakan meninggal,” ujar kepolisian setempat kepada wartawan, melansir AFP, Selasa.
Operasi darurat besar-besaran sedang berlangsung di tempat kejadian yang melibatkan polisi, petugas pemadam kebakaran dan ambulans. Pejabat terkait juga melaporkan tiga orang telah ditahan atas insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard menyebut kematian para migran di truk sebagai “tragedi di Texas”. Dalam pernyataan di Twitter dia mengatakan konsulat lokal sedang dalam perjalanan ke tempat kejadian, meskipun kewarganegaraan para korban belum dikonfirmasi.
Penemuan ini menjadi salah satu bencana terburuk yang melibatkan migran di AS dalam beberapa tahun terakhir. Lima tahun lalu juga sempat terjadi insiden mematikan serupa di kota yang sama, beberapa jam dari perbatasan Meksiko.
Pada 2017, sebanyak 10 orang mati lemas di trailer dengan AC yang rusak dan lubang ventilasi yang tersumbat saat melakukan perjalanan ke AS. Puluhan lainnya dirawat di rumah sakit karena serangan panas dan dehidrasi.
Diketahui truk membawa sebanyak 200 orang. Sebagian besar melarikan diri ketika berhenti di tempat parkir toko retail Walmart.
Para “pedagang manusia” seringkali menggunakan truk untuk mengangkut migran tidak berdokumen agar dapat menyeberang ke AS. Kebanyakan dari migran melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di Amerika Tengah dan ingin menemukan hidup yang lebih baik di Negeri Paman Sam.
Maka tidak sedikit migran tidak berdokumen akhirnya membayar sejumlah besar uang tunai kepada penyelundup manusia untuk membawa mereka melintasi perbatasan AS.
Imigrasi masih menjadi masalah politik yang kontroversial di AS, di mana sejumlah rekor migran tidak berdokumen ditahan menyeberang ke negara itu dari Meksiko, dan banyak yang bepergian di sepanjang rute yang sangat berisiko dan tidak aman pada Mei kemarin.
Source: cnbcindonesia.com